Aku
dengar jeritmu, Haiti,
dari selasar-selasar
dari selasar-selasar
di
antara dinding-dindingmu
yang
dingin dan berlumut.
Suaramu menggema
Suaramu menggema
di
jurang di belantara di kabut di angin kering
di
kepurbaan riwayatmu.
Bayang
senja sebaris menara
menyisakan duka yang mengelupas,
menyisakan duka yang mengelupas,
amis
dan bernanah,
duka
budak-budak hitam
yang mencoba meretas jalan kebebasan
yang mencoba meretas jalan kebebasan
dari
belenggu kepongahan tuan-tuan tak dikenal
yang menghela mereka
yang menghela mereka
dengan
hardikan dan desing bau mesiu.
di
benua yang ditinggalkan puyang.
Gemerincing
yang menjelma gelombang kesumat budak-budak hitam
yang
mengucurkan keringat dan darah,
amis
dan bernanah,
sehitam
derita abadi
yang
dituduhkan tuan-tuan tak dikenal
yang menghela mereka
yang menghela mereka
dengan
hardikan dan desing bau mesiu.
Dan lahirlah lelaki itu
dari rahim budak perempuan hitam,
dari
rahim dendam hitam,
yang ratusan tahun lamanya
yang ratusan tahun lamanya
mengendap
di tebing-tebing More La Salle,
di
ceruk Teluk Gonave,
di lembah-lembah Artibonite,
di lembah-lembah Artibonite,
di
bentang alam Hispanyola.
"Christophe,
Christophe!" pekik mereka,
"Hitam darah kita biarlah tetap hitam
"Hitam darah kita biarlah tetap hitam
Karena
itulah kita.
Kami bersamamu, Christophe,
dengan kelewang dan bedil
Kami bersamamu, Christophe,
dengan kelewang dan bedil
kita
tuntaskan kesumat
yang membakar kulit hitam kita,
wajah hitam kita,
yang membakar kulit hitam kita,
wajah hitam kita,
sehitam
benua yang ditinggalkan leluhur kita
untuk
mengikis kepongahan tuan-tuan tak dikenal
yang menghela kita
yang menghela kita
dengan
hardikan dan desing bau mesiu."
"Darah hitam kita," sambut Christophe,
"yang sehitam derita kita,
akan kita persembahkan bukan kepada Loa-Loa yang dimantera para houngan,
bukan
kepada Erzulie Freda Dahomey,
bukan
untuk vever di tonella.
Dan darah kita
bukan darah binatang sesajian kurban ritual voodoo.
Dan darah kita
bukan darah binatang sesajian kurban ritual voodoo.
Hitam
darah kita adalah persembahan suci untuk sebuah kebebasan,
pengorbanan
untuk sebuah harga diri,
martabat sebuah bangsa yang bernama Haiti.
Kita adalah Haiti!
Maka bersiaplah kalian!
martabat sebuah bangsa yang bernama Haiti.
Kita adalah Haiti!
Maka bersiaplah kalian!
Citadella
akan kita hitamkan dengan darah hitam kita!
Ruh-ruh puyang kita
Ruh-ruh puyang kita
dari
benua hitam yang ditinggalkan
menanti tetes-tetes darah hitam kita!"
menanti tetes-tetes darah hitam kita!"
Budak-budak hitam sepenuhnya terjaga
dari
mimpi yang telah menjadi purba.
"Hidup
Henry!
Hidup Christophe!
Hidup Henry Christophe!
Hidup Christophe!
Hidup Henry Christophe!
Bakar!
Bakar jiwa kita untuk sebuah Haiti!
Bakar jiwa kita untuk sebuah Haiti!
Hidup
Christophe!"
Aku dengar jerit Haiti
dari selasar-selasar di antara dinding-dindingmu
yang
dingin dan berlumut.
Aku dengar gemerincing tarian tanah kelahiran
Aku dengar gemerincing tarian tanah kelahiran
di
benua yang ditinggalkan puyang.
Aku dengar jerit Haiti
dan gemerincing tarian tanah kelahiran
Aku dengar jerit Haiti
dan gemerincing tarian tanah kelahiran
di
mata-mata kelewang dan laras-laras bedil
budak-budak
hitam yang tersengat kesumat.
Dan aku dengar gelegar suara Christophe,
Dan aku dengar gelegar suara Christophe,
"Hitam
darah kita tertumpah untuk Haiti!"
Catatan:
Henry Christophe: pahlawan nasional Haiti
Henry Christophe: pahlawan nasional Haiti
loa: dewa atau roh dalam kepercayaan voodoo
houngan: pendeta voodoo
Erzulie Freda Dahomey: dewi rumah tangga, kesucian, dan cinta dalam kepercayaan voodoo
Erzulie Freda Dahomey: dewi rumah tangga, kesucian, dan cinta dalam kepercayaan voodoo
vever: arena ritual voodoo
voodoo: tradisi keeprcayaan animis yang berasal
dari leluhur bangsa Afrika Barat
Pulau Beringin, 17 Agustus 2004
Dimuat di Majalah Sastra Horison Edisi XXXIX/9/2005